SEJARAH PT. PINDAD ( Persero )
Pada periode 1808-1850 mapan peralatan militer bengkel bernama Artilleriee Constructie Winkle (ACW) dan Pyrotekniesche Werkplaats (PW) untuk mengadakan persediaan dan perkakas peralatan pemeliharaan dan perbaikan yang rusak senjata senjata, sementara PW berfungsi membuat dan memperbaiki cluster atau pekerjaan yang berkaitan bahan peledak untuk memenuhi kebutuhan Angkatan Laut Belanda.
Pada periode 1923-1932, lokakarya yang ada di Surabaya dan lain-lain pindah ke Bandung dan digabung menjadi satu dengan nama Artilerie Inrichtingen (AI). Pada tahun 1942, Belanda menyerah kepada Jepang dan kemudian ACW yang berganti nama menjadi Dai Ichi Kozo (DIK). Pada tahun 1947 berganti nama menjadi Leger DIK Productie Bedrijven (LPB).
Pada tanggal 29 April 1950 pemerintah Belanda memberikan LPB kepada pemerintah RIS dan berganti nama menjadi Pabrik Senjata Dan Mesiu (PSM). Pada tahun 1958, PSM masuk ke Angkatan Darat Peralatan Pabrik kemudian berubah nama menjadi PINDAD dan pada tahun 1983 PINDAD berubah status menjadi Badan Usaha Milik Negara.
Pada tahun 1989, bersama dengan 9 perusahaan lain, PT. PINDAD (Persero) sedang dibangun Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS). BPIS dibubarkan pada tahun 1998, perusahaan yang dibangun itu di bawah anak perusahaan dari PT. Pakarya Industri (Persero). Pada tahun 1999 PT. Pakarya Industri (Persero) berubah nama menjadi PT. Bahana Pakarya Industri Strategis (Persero), yang kemudian dibubarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2002. Selanjutnya, berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2003, PT. Pindad (Persero) berada di bawah kewenangan Menteri Negara BUMN.
TUJUAN
Mampu menyediakan kebutuhan Utama Persenjataan Sistem mandiri, untuk mendukung pelaksanaan pertahanan dan keamanan Republik Indonesia.
SASARAN
Meningkatkan potensi perusahaan untuk mendapatkan peluang bisnis yang menjamin masa depan perusahaan melalui sinergi internal dan eksternal